Apa Itu Thread Count (Jumlah Benang)?
Pada ksempatan kali ini, akan membahasnya secar terperici dan mendalam, so jangan lupa untuk bookmark artikel ini!
Definisi Thread Count
Thread count adalah jumlah benang yang ditenun secara horizontal (pakan) dan vertikal (lungsin) dalam satu inci persegei kain. Sebagai contoh, selembar kain katun dengan 100 benang lungsin dan 100 benang pakan dalam setiap inci persegi kain akan memiliki jumlah benang sebesar 200. Sederhananya, ini adalah seberapa rapat tenunan dari bahan tersebut.
Jumlah benang yang lebih tingggi biasanya memiliki tekstur lbih halus, lembut dan lebih tahan lama. Walupun begitu, jumlah benang hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kain. Faktor-faktor lain seperti jenis serat serta jenis tenunan juga berperan penting dalam menentukan kualitas kain.
Satuan jumlah benang sering disingkat sebagai TC, jadi jika kamu menemukan informasi sebuah kain dengan angka 200 TC, itu artinya kain tersebut mempunyai Thread count sebesar 200.
Berapa Jumlah Benang Terbaik Untuk Seprai? Ini Dia Rekomendasinya!
Berikut ini beberapa kisaran dasar jumlah benang berkualitas tinggi dari berbagai bahan:
- Kapas (cotton): katun berkualitas baik biasanya memiliki jumlah benang antara 200 – 400 thread count
- Satin: Kain ini lebih padat dengan kerapatan benang yang tinggi. Bahan satin yang bagus umumnya memiliki thread count antara 300 – 600.
- Linen: Seprai dengan bahan linen terbaik biasanya memakai jumlah benang yang lebih rendah antara 80 – 140.
- Bambu: serat bambu juga cukup populer untuk pembuatan seprai. Bahan bambu berkualitas baik biasanya memiliki jumlah benang anatara 300 – 500.
- Percale: Disebut juga sebagai seprai dengan tenunan polos. Seprai berkualitas tinggi ini biasanya memiliki jumlah benang antara 200 – 400.
Sebagai informasi ada beberapa bahan yang tidak dihitung dengan jumlah benang, berikut adalah beberapa contohnya:
- Sutra: Diukur dalam satuan momme. Momme adalah ukuran berat yang mencari jumlah pon dalam sehelai sutra berukuran 45 inci kali 100 yard. Carilah lembaran sutra dengan kisaran 17-22 momme.
- Microfiber: Diukur dalam gram per meter persegi (GSM). Carilah lembaran bahan microfiber dalam kisaran 90-120 GSM.
- Flanel: kain flanel diukur dalam satuan GSM. Bahan flanel yang tahan lama dan berbobot berat, berada dalam kisaran 170+ GSM. Flanel yang lebih ringan biasanya kurang tahan lama, tetapi lebih ringan dan lebih bernapas.
- Jersey: jersey merupakan salah satu jenis kain rajut menggunakan katun. Kain jersey diukur dalam satuan GSM dan yang terbaik biasanya berada pada kisaran 150 GSM.
Apakah Jumlah Benang Yang Lebih Tinggi Lebih Baik?
Umumnya kain dengan jumlah benang memiliki kualitas yang lebih tinggi, namun tidak selalu demikian. Kualitas kain juga diukur dari jenis benang, teknik tenunan atau rajutan, panjang serat (staples) hingga merek dan produsen yang memproduksi kain tersebut. Kain terbaik biasanya terbuat dari dari satu benang per warp / weft dengan setiap yarn hanya terdiri dari satu pick.
Pada kenyataannya, jumlah benang yang dapat dicapai dengan teknik ini hanya sampai 400 TC saja. Jadi kamu harus berhati hati jika ada ada produsen yang mengkalim jumlah benang tinggi hingga diatas 600 TC, karena biasanya produsen menggunakan metode multi ply.
Salah satu taktik yang umum dilakukan untuk meningkatkan jumlah benang secara artifisial adalah dengan menggunakan benang dua atau tiga lapis, yang biasanya memiliki kualitas lebih rendah. Karena setiap benang secara teknis memiliki dua atau tiga serat, maka benang tersebut dihitung dua atau tiga kali dalam hal jumlah benang. Hal ini dapat menghasilkan satu set seprai dengan jumlah benang 900 yang sebenarnya memiliki kualitas yang lebih rendah daripada set serupa dengan jumlah benang 300.
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Seprai
Faktanya seprai berkualitas bagus tidak harus memiliki jumlah benang yang banyak. Secara umum seprai berkualitas baik dapat berupa katun satu lapis dengan jumlah benang antara 180 sampai 300 TC. Selain thread count, ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas dari seprai
Selain jumlah benang, faktor lain juga dapat mempengaruhi bagaimana seprai terasa. Sebagai contoh:
1. Kelas Dan Kualitas Cotton
Kualitas cotton dan grade memainkan peranan penting dalam menentukan kualitas seprai. Cotton dengan stapel panjang dapat memberikan kelembutan seperti sutera ketimbang tenunan yang ketat. Hal yang sama juga berlaku untuk Tencel (terbuat dari pulp pohon eucalyptus) dan seprai bambu, yang keduanya sangat lembut, bernapas, antimikroba, dan antibakteri. Hindari kain yang terbuat dari stapel pendek karena kualitasnya yang kurang baik.
2. Jenis Dan Sifat Tenunan Kain
Saat akan membeli seprai, perhatikanlah jenis tenunan kainnya. Seprai yang bagus biasanya terbuat dari tenunan satin atau pola percale. Hal ini menghasilkan hasil akhir yang halus untuk tidur malam yang nyaman.
3. Kualitas Jahitan
Faktor lain yang menentukan kualitas seprai adalah dengan melihat kualitas jahitannya. Kamu bisa coba cek dari material benang yang dipakai, jumlah tusukan jarum, hingga kualitas jahitan obrasnya. Produsen yang baik biasanya sudah mengikuti standar internasional dalam menjahit seprai sehingga kualitasnya tidak perlu kamu ragukan lagi.
4. Kualitas Pewarna Dan Pigmen
Banyak produsen yang menggunakan pemutih dan pigmen beracun untuk mewarnai seprai mereka, yang berbahaya bagi tubuh dan lingkungan. Proses pewarnaan juga dapat mempengaruhi kualitas kain jika tidak dilakukan dengan benar. Pewarnaan yang buruk bisa saja merusak serat kain atau mengurangi daya tahan kain tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar